Seminar Nasional Pertanian 2013

  • PDF

 

Seminar Nasional Pertanian 2013

DSC 6953Dies Natalis ke XII UTM. Dalam rangka merayakan ulang tahun UTM yang ke dua belas ini, panitia besar dies natalis menyelenggarakan big event selama satu bulan penuh pada bulan Juni- Juli. Salah satu event-nya adalah hari ini. Pelaksanaan Seminar Nasional oleh Fakultas Pertanian pada tanggal 11 Juni 2013 di auditorium UTM.

Seminar ini mengangkat tema “Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan”. Dihadiri oleh delegasi dari seluruh peneliti di Kepulauan Indonesia kecuali Pulau Papua. Diantaranya adalah BPTP Kalimantan Selatan, BPTP Jateng, BPTP NTB, BPTP Riau, ITS, Univ. Syi’ah Kulala Lumpur—Aceh, Univ. Muhammadiyah Ponorogo, Univ. Padjadjaran, Univ. Sam Ratulangi—Manado, Univ. Sriwijaya, Univ. Haluoleo, Univ. Maluku Utara—Ternate, Univ. Widia Mandala—Surabaya.

Seminar ini dihadiri oleh kurang lebih 140 peserta seminar yang terdiri dari peneliti dan mahasiswa. Seminar dibuka oleh Bapak Prof. Dr. Ir. Ariffin, MS selaku Rektor UTM. Dalam pidatonya beliau menyampaikan “bagaimana cara kita sebagai penerus bangsa membantu petani yang dalam hal ini sering menjadi korban. Korban kebijakan dan korban penentu harga.” Inilah awalan yang akan dibahas nantinya oleh beberapa pemateri yang telah dihadirkan langsung oleh panitia Seminar Nasional.

Keynote Speaker yang sedianya akan diisi langsung oleh Menteri Perikanan dan Kelautan RI berhalangan hadir sehingga materi yang akan disampaikan dibacakan oleh Endang Suhaidi, MM., M.Si selaku pimpinan Akademi Perikanan Sidoarjo (APS). Dilanjutkan dengan materi “Peran Inovasi dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah yang Berdaya Saing” oleh Prof. Dr. Ir. H. Syamsul Ma’arif, M. Eng. Kemudian materi “Pengembangan Komoditi Jagung dalam Mendukung Agroindustri” oleh Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 2013.

Proses tanya jawab menjadikan seminar lebih hidup dan sangat menarik. Seminar ini di akhiri dengan wacana Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang akan mengembangkan komoditi jagung hibrida di Madura sehingga dalam jangka panjang akan tercapai swasembada jagung di Indonesia. Karena dinilai Madura merupakan tempat yang strategis untuk menghasilkan jagung yang berkualitas.

Acara seminar selesai, dilanjutkan dengan seminar pendamping yang dilaksanakan di Kantor Pusat UTM (gedung rektorat). Pada seminar penadamping ini, para peneliti yang hadir diperkenankan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya di depan peneliti lain sebagai publikasi dari penelitian yang telah dilaksanakan.

 

Share this post

Add comment


Security code
Refresh