UTM dan PCIM Malaysia Tandatangani MoU pada Momentum Hari Santri Nasional 2025
Bangkalan, 22 Oktober 2025 — Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas jaringan kerja sama internasional dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia. Penandatanganan yang berlangsung di Ruang Rapat 502 Lantai 5 Gedung Graha Utama UTM ini menjadi semakin istimewa karena bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional 2025, meneguhkan semangat kolaborasi antara dunia akademik dan nilai-nilai keagamaan dalam bingkai kebangsaan.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., menegaskan bahwa semangat Hari Santri bukanlah milik satu kelompok tertentu, tetapi milik seluruh umat yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan, pengabdian, dan kemaslahatan. “Hari Santri adalah momentum bagi kita semua untuk memperkuat nilai-nilai pengabdian dan kebangsaan. Kerja sama ini tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga memperluas jangkauan kemaslahatan bagi masyarakat dunia, sejalan dengan komitmen internasionalisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.
Rektor menambahkan bahwa Universitas Trunojoyo Madura saat ini memiliki mahasiswa dari sembilan negara, yang menunjukkan meningkatnya kepercayaan dunia internasional terhadap kualitas pendidikan di UTM. Saat ini, universitas tengah memfokuskan arah kerja sama pendidikan internasional pada dua negara utama: Malaysia dan Timor Leste, karena keduanya memiliki kedekatan bahasa, budaya, serta semangat pendidikan yang serupa.
Melalui penandatanganan MoU dengan PCIM Malaysia, UTM berkomitmen memperkuat implementasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Malaysia, program yang sebelumnya telah sukses dijalankan bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Prof. Safi’ berharap, PCIM Malaysia dapat menjadi mitra strategis dalam mendukung pengabdian mahasiswa UTM di luar negeri, terutama dalam pemberdayaan masyarakat dan pendidikan anak-anak Indonesia di Malaysia.
Lebih jauh, Prof. Safi’ juga menyinggung dukungan UTM terhadap program nasional Asta Cita keempat tentang ketahanan pangan, melalui pendirian Program Studi Teknologi Pangan. Menurutnya, kolaborasi lintas negara seperti dengan PCIM Malaysia dapat membuka peluang riset bersama dan pengembangan inovasi yang selaras dengan tantangan global di bidang pangan dan pendidikan. “Kehadiran PCIM Malaysia di kampus kami bertepatan dengan Hari Santri merupakan kehormatan tersendiri. Semoga kerja sama ini membawa keberkahan dan menghasilkan program nyata yang berdampak luas bagi masyarakat,” tutur Rektor UTM.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PCIM Malaysia, Dr. H. Ahmad Fathoni, Lc., M.A., menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen UTM dalam membangun kerja sama internasional berbasis nilai kemanusiaan dan keilmuan. Ia menuturkan bahwa PCIM Malaysia selama ini aktif menjalin sinergi dengan berbagai universitas di Indonesia, khususnya melalui program KKN Internasional yang melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pengajaran di Sanggar Bimbingan (SB) bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia.
“Kami sangat senang ketika Rektor UTM menyampaikan komitmennya untuk memberi kesempatan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Malaysia. Harapan kami, MoU ini tidak hanya berhenti pada penandatanganan, tetapi berlanjut dalam bentuk kerja nyata yang memberi dampak langsung bagi masyarakat,” ungkap Dr. Fathoni.
Dalam kesempatan tersebut, PCIM Malaysia juga memperkenalkan inisiatif pendirian Hangka International School, sebuah lembaga pendidikan yang akan melibatkan mahasiswa KKN Internasional UTM sebagai tenaga pengajar. Para mahasiswa yang terpilih akan memperoleh beasiswa kehidupan selama masa pengabdian di Malaysia, sehingga kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang pembelajaran akademik, tetapi juga wujud nyata kontribusi sosial lintas negara. “Kami yakin, kerja sama ini bukan hanya tentang pendidikan, tetapi juga tentang spiritualitas dan nilai-nilai Islam berkemajuan yang menyatukan Muhammadiyah dan UTM dalam misi kemaslahatan umat,” tambahnya.
Kerja sama antara Universitas Trunojoyo Madura dan PCIM Malaysia ini menjadi langkah strategis dalam memperluas jejaring pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat internasional. MoU ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi pelaksanaan berbagai program kolaboratif yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan literasi global, serta pemberdayaan masyarakat diaspora Indonesia di luar negeri.
Dengan semangat Hari Santri Nasional 2025 sebagai latar yang penuh makna, penandatanganan MoU ini menegaskan bahwa UTM tidak hanya berperan sebagai institusi pendidikan tinggi regional, tetapi juga sebagai katalisator kerja sama global yang menyalakan semangat kemanusiaan dan kemajuan peradaban dunia.
