UTM Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 2025: Momen Spiritualitas untuk Kampus yang Berdampak
Bangkalan, 2 Oktober 2025 — Suasana khidmat menyelimuti Musholla Syaikhona Muhammad Kholil, Graha Utama lantai 9 Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Kamis (2/10). Ratusan civitas akademika berkumpul dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M dengan tema “Mentauladani Rasulullah, Wujudkan Kampus Berdampak dan Bermanfaat”.
Acara ini tidak hanya menjadi wadah memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali komitmen UTM sebagai kampus yang membawa manfaat bagi masyarakat. Peringatan kali ini terasa istimewa karena menghadirkan KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc., S.Ag., M.A., Ph.D., Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI Pusat, sebagai penceramah utama. Turut hadir para tokoh agama Madura, pimpinan universitas, dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa.
Dalam sambutannya, Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., menyampaikan terima kasih atas dukungan para kiai dan mitra strategis, termasuk PT Pegadaian, yang turut membantu penguatan riset dan pembangunan kampus. Beliau juga menyinggung langkah besar UTM untuk mendirikan Fakultas Kedokteran.
“Kami menargetkan izin pendirian Fakultas Kedokteran dapat rampung tahun ini. Meski hasil evaluasi masih menunjukkan kekurangan empat SDM, kami mohon doa dan dukungan agar target ini segera terwujud. Fakultas Kedokteran akan menjadi bukti bahwa Madura mampu bersaing dalam bidang pendidikan tinggi,” ujarnya penuh optimisme.
Acara diawali dengan lantunan Sholawat Syarofal Anam oleh UKM Seni Semar yang menciptakan suasana teduh. Disusul pembacaan Sholawat Fi Hubbi oleh Ketua PCNU Bangkalan, KH. Muhammad Makki Nasir. Puncak kegiatan adalah Mauidzoh Hasanah yang disampaikan KH. Muhammad Cholil Nafis.
Dalam ceramahnya, beliau menegaskan bahwa Maulid Nabi adalah bentuk ekspresi cinta kepada Rasulullah SAW. Bukan sekadar ritual, melainkan ajang memperkuat silaturahmi, mendalami kisah keteladanan Nabi, membaca al-Qur’an, serta berbagi kebersamaan.
“Dari sisi apa pun, Nabi Muhammad adalah teladan utama. Keteladanan itu harus terus relevan dengan kehidupan kita, termasuk dalam dunia pendidikan,” tutur KH. Cholil Nafis.
Lebih lanjut, KH. Cholil Nafis mengingatkan pentingnya integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum. Menurutnya, perguruan tinggi tidak boleh berhenti pada teori, tetapi harus melahirkan penelitian yang bermanfaat nyata bagi masyarakat dan dunia industri.
“Loyalitas adalah kunci membangun institusi. Loyalitas tertinggi adalah ketika seseorang rela mengalah demi kepentingan bersama. Dari semangat inilah lahir kampus yang unggul, berdampak, dan bermanfaat,” pesannya.
Bagi UTM, peringatan Maulid Nabi ini menjadi momentum untuk menyatukan spiritualitas dan intelektualitas. Acara ini tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga memperkuat arah gerak universitas dalam mewujudkan visinya: menghasilkan ilmu yang bermanfaat, membangun kepercayaan publik, serta melahirkan generasi yang berdaya saing global tanpa meninggalkan akar nilai-nilai keagamaan.
Dengan doa para ulama, dukungan masyarakat, dan semangat seluruh civitas akademika, UTM menegaskan komitmennya untuk tumbuh menjadi kampus yang unggul, berdampak, bermanfaat, serta senantiasa diridhai Allah SWT.
