
Universitas Trunojoyo Madura Gelar Sosialisasi E-Jurnal dan Ebook Proquest untuk Tingkatkan Reputasi Akademik
Bangkalan, 1 Oktober 2025 — Universitas Trunojoyo Madura (UTM) terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu akademik dan reputasi penelitian. Hal ini dibuktikan dengan digelarnya kegiatan Sosialisasi E-Jurnal dan Ebook Proquest yang berlangsung pada Rabu (1/10/2025) di Aula Syaichona Muhammad Kholil lantai 10 Gedung Rektorat UTM.
Acara ini dihadiri oleh dosen serta mahasiswa dari berbagai fakultas, dengan menghadirkan narasumber Dwi Janto Suandaru yang memaparkan secara detail manfaat dan pemanfaatan Proquest sebagai salah satu database ilmiah bereputasi dunia.
Turut hadir sekaligus memberikan sambutan, Wakil Rektor I UTM, Prof. Dr. Achmad Amzeri, S.P., M.P. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya universitas untuk meningkatkan kualitas riset, publikasi, dan daya saing internasional.
“Bapak Ibu yang saya hormati, tentunya pekerjaan besar menanti kita semua. Saat ini UTM sedang berada pada fase akselerasi menuju daya saing ASEAN. Hal ini bukanlah pekerjaan ringan jika hanya dilakukan secara individu. Namun jika kita satukan semangat bersama, berpegang pada milestone yang telah disusun, insyaallah langkah-langkah besar ini akan lebih mudah kita lalui,” ungkap Prof. Amzeri.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa terdapat empat fase penting yang saat ini sedang dihadapi UTM. Pertama, fase akselerasi menuju daya saing kawasan ASEAN melalui kolaborasi internasional, baik di bidang akademik maupun penelitian. Kedua, perubahan regulasi dari Permen 53 Tahun 2023 menjadi Permen 39 Tahun 2025 yang menuntut perguruan tinggi untuk menembus standar global dan memiliki daya saing internasional.
“Amanah kementerian jelas, perguruan tinggi harus mampu mencapai visi dan misinya dengan standar yang luar biasa, bukan sekadar biasa. Alhamdulillah minggu lalu kita baru saja memperoleh akreditasi ISO 9001:2012 terkait sistem manajemen mutu. Ini menjadi pijakan penting bagi kita,” tambahnya.
Fase ketiga, UTM sejak tahun 2023 telah resmi berstatus Badan Layanan Umum (BLU). Hal ini memberi keleluasaan dalam mengelola anggaran, namun juga menuntut universitas untuk terus mengembangkan institusi dan mencari sumber pendapatan di luar UKT mahasiswa. Sejalan dengan itu, UTM kini tengah mempersiapkan pembukaan program studi baru, termasuk Fakultas Kedokteran, program S2, hingga S3.
Sementara itu, fase keempat adalah upaya UTM untuk masuk ke dalam peta QS World University Ranking. Prof. Amzeri menyampaikan bahwa berbagai langkah strategis, mulai dari peningkatan publikasi internasional bereputasi (Scopus dan WoS), penguatan pengabdian masyarakat, hingga pengembangan akses ilmiah global tengah dilakukan secara serius.
“Empat hal itu hanya bisa diwujudkan jika kita memiliki akses ilmiah yang diakui secara internasional. Oleh sebab itu, hari ini kita sengaja menghadirkan sosialisasi Proquest. Kenapa Proquest? Karena selain lebih terjangkau, cakupan artikel dan jurnal yang tersedia juga sangat luas, mendukung kebutuhan akademik dan penelitian kita,” jelasnya.
Setelah sambutan, acara berlanjut dengan pemaparan materi oleh Dwi Janto Suandaru selaku narasumber. Ia menjelaskan secara teknis bagaimana Proquest dapat dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa, mulai dari pencarian artikel ilmiah, pemanfaatan e-book, hingga strategi publikasi internasional yang efektif.
Sesi sosialisasi diakhiri dengan diskusi interaktif dan tanya jawab, di mana para peserta tampak antusias menyampaikan pertanyaan seputar akses, keanggotaan, hingga cara optimal dalam memanfaatkan database Proquest untuk mendukung penelitian mereka.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh civitas akademika UTM semakin terdorong untuk meningkatkan kualitas riset, memperluas kolaborasi internasional, serta memperkuat posisi UTM sebagai perguruan tinggi dengan reputasi akademik dan penelitian yang unggul di tingkat nasional maupun internasional.