UTM Official

Seputar UTM

FKIP UTM Gelar Guest Lecturer dan Teaching Assistant di Walailak University Thailand, Perkuat Kolaborasi Internasional dan Internasionalisasi Kampus

Thailand, 10 September 2025 — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjalin dan memperkuat kerja sama internasional melalui pelaksanaan kegiatan Guest Lecturer dan Teaching Assistant di Walailak University, Thailand. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 8 hingga 10 September 2025, sebagai bagian dari implementasi kerja sama internasional yang telah terjalin sejak 2018.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata dari penguatan internasionalisasi pendidikan tinggi yang selama ini digaungkan oleh UTM, khususnya FKIP, dalam upaya membawa kontribusi Madura ke panggung dunia. Kerja sama yang telah berusia tujuh tahun antara FKIP UTM dan Walailak University semakin matang dengan adanya kolaborasi konkret dalam bentuk perkuliahan dosen tamu serta asistensi mengajar oleh mahasiswa.

Dalam kegiatan Guest Lecturer, delapan dosen dari FKIP UTM diundang secara resmi oleh School of Political Science and Public Administration, Walailak University, untuk memberikan perkuliahan kepada mahasiswa dan dosen di kampus tersebut.

Empat dosen FKIP UTM:

•           Mixghan Norman Antono, S.S., M.Pd.

•           Dr. Wanda Ramansyah, M.Pd.

•           Rika Wulandari, S.Pd., M.Pd.

•           Humairah Fauziah, S.Pd., M.Pd.

memberikan kuliah umum dengan topik “Climate Change in Indonesia: Challenges and Educational Perspectives”. Dalam sesi ini, para dosen memaparkan dampak perubahan iklim yang tengah melanda Indonesia, respons kebijakan nasional, serta peran penting pendidikan dalam membentuk kesadaran lingkungan generasi muda.

Sementara itu, tiga dosen lainnya:

•           Ahmad Jamiul Amil, Ph.D.

•           Fikri Nazarullail, S.Pd., M.Pd.

•           Angga Fitriyono, S.Pd., M.Pd.

membawakan materi dengan tema “The Role of University Students in Strengthening Democracy in Indonesia”. Mereka menjelaskan dinamika keterlibatan pemuda dalam proses demokratisasi Indonesia, partisipasi dalam pemilu, serta tantangan dan peluang dalam membangun masyarakat sipil yang aktif dan kritis.

Perkuliahan ini tidak hanya mendapat sambutan hangat dari mahasiswa Walailak University, tetapi juga membuka ruang diskusi yang intens dan interaktif antara peserta dari dua negara. Interaksi ini menjadi momen pertukaran pengetahuan lintas budaya yang memperkaya perspektif akademik kedua belah pihak.

Tak hanya dosen, enam mahasiswa FKIP UTM juga ikut ambil bagian dalam program internasional ini. Mereka menjalankan tugas sebagai Teaching Assistant di Mahad Islam Imaneyeeh School, salah satu sekolah mitra Walailak University yang mencakup jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA).

Enam mahasiswa yang terlibat adalah:

•           Haykal Bestanul Arifin (Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

•           Yulis Amalia Safitri (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris)

•           Muhammad Iqbal Faqih (Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

•           Mahardhika Agung Wicaksono (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris)

•           M. Salman Nuzul Ramdhani (Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

•           Rahadian Setiya Wiandani (Prodi PGSD)

Para mahasiswa ini tidak hanya mendampingi proses belajar mengajar di kelas, tetapi juga memperkenalkan metode pembelajaran interaktif khas Indonesia serta memperkuat kompetensi pedagogik mereka dalam lingkungan multikultural.

Selain menjadi asisten pengajar, para mahasiswa juga mendapat kesempatan mengikuti short course di Walailak University hingga tanggal 30 September 2025. Program ini mencakup pengenalan budaya Thailand, pelatihan profesionalisme guru internasional, serta diskusi akademik bersama mahasiswa lokal.

Kegiatan Guest Lecturer dan Teaching Assistant ini juga menjadi bagian dari penguatan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, khususnya dalam aspek mobilitas internasional dosen dan mahasiswa, serta kerja sama global dalam bidang pendidikan.

Dengan terlaksananya program ini, FKIP UTM berharap dapat terus memperluas jejaring internasional dan membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan potensi serta berkontribusi di ranah global. Komitmen untuk menjadikan Madura sebagai pusat pendidikan yang berdaya saing internasional pun kian nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *