
Universitas Trunojoyo Madura Gelar FGD Strategis: Bahas Pendidikan Karakter, Internasionalisasi, dan Pendanaan Eksternal untuk Masa Depan Unggul dan Berdaya Saing Global
Bangkalan, 10 Juli 2025 — Dalam rangkaian peringatan Dies Natalis ke-24, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) strategis bertema “Pendidikan Karakter, Internasionalisasi Perguruan Tinggi, & Optimalisasi Pendanaan Eksternal”. Acara ini berlangsung di Ruang Jamuan Lantai 9 Gedung Graha Utama UTM, dan dihadiri oleh sivitas akademika serta para pemangku kepentingan di bidang pendidikan tinggi.
FGD ini menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo — tokoh pendidikan nasional yang dikenal sebagai arsitek pengembangan kampus berbasis nilai-nilai keislaman. Beliau menyampaikan pemikiran strategis tentang pentingnya pendidikan karakter (akhlak) sebagai pondasi utama kemajuan perguruan tinggi.
Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Prof. Dr. H. Safi’, S.H., M.H., dalam sambutannya menyampaikan harapan besar agar UTM dapat menyerap pelajaran dan inspirasi dari pengalaman Prof. Imam Suprayogo dalam membangun kampus yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat secara spiritual dan etis.
“Pendidikan karakter merupakan ruh dari pendidikan tinggi yang sejati. Kami ingin menjadikan UTM sebagai kampus yang tidak hanya mencetak ilmuwan, tetapi juga pribadi yang berakhlak mulia,” ungkap Rektor Safi’.
Dalam sesi diskusi, Prof. Imam menekankan urgensi pembangunan asrama mahasiswa sebagai ruang pembinaan karakter dan tempat tumbuhnya nilai-nilai tanggung jawab, toleransi, dan kepemimpinan. Menurutnya, atmosfer kehidupan berasrama sangat efektif dalam membentuk budaya kampus yang santun, mandiri, dan religius.
“Karakter tidak cukup diajarkan, tetapi harus ditanamkan dan dilatihkan secara konsisten dalam keseharian. Asrama adalah laboratorium akhlak,” tegasnya.
Selain itu, tema internasionalisasi perguruan tinggi menjadi salah satu topik krusial dalam FGD. Prof. Imam menyampaikan bahwa era globalisasi menuntut kampus-kampus di Indonesia untuk membuka diri terhadap kolaborasi internasional, baik dalam bentuk pertukaran dosen-mahasiswa, riset bersama, maupun penguatan reputasi akademik di kancah dunia.
UTM didorong untuk lebih proaktif menjalin kerja sama dengan universitas luar negeri dan lembaga riset global, serta meningkatkan daya saing melalui publikasi internasional dan pengembangan kurikulum yang berbasis global insight.
Terkait tema optimalisasi pendanaan eksternal, diskusi menyentuh berbagai strategi dalam memanfaatkan potensi sumber daya manusia (SDM) dan kekayaan intelektual kampus. Pendanaan dari luar, baik dari dunia industri, mitra internasional, hingga lembaga donor, dinilai dapat menopang kemandirian dan pengembangan UTM secara berkelanjutan.
Kampus juga diharapkan membangun ekosistem kolaboratif dengan pelaku usaha, pemerintah daerah, serta komunitas masyarakat untuk menghasilkan inovasi dan solusi yang berdampak nyata bagi pembangunan daerah dan nasional.
FGD ini menjadi refleksi mendalam tentang arah pengembangan Universitas Trunojoyo Madura ke depan. Nilai-nilai keislaman, kolaborasi, dan ilmu ditegaskan sebagai tiga pilar utama yang akan membawa UTM menjadi perguruan tinggi unggul, berkarakter, dan berdaya saing global.
Melalui kegiatan ini, UTM meneguhkan komitmennya untuk terus tumbuh sebagai kampus berjati diri luhur, adaptif terhadap tantangan global, dan hadir memberi manfaat seluas-luasnya bagi umat dan bangsa.